HAY...SALAM CERIA. SELAMAT MEMBACA. SEMOGA BERMANFAAT

Kamis, 14 Juni 2012

SISTEM EKONOMI INDONESIA

PENGERTIAN SISTEM
Sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek atau objek serta perangkat kelembagaan alam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objeknya dapat berupa masyarakat, barang, benda alam atau lainnya sesuai golongan sistem masing-masing.
Adanya subjek-subjek atau objek-objek belumlah cukup, itu merupakan himpunannya saja. Terbentuknya sebuah sistem jika subjek dan objek tadi dilengkapi dengan adanya perangkat kelembagaan yang mengatur subjek dan objek tadi dalam bekerja, berhubungan dan lain-lain.

Suatu organisasi pasti mempunyai tujuan. Adanya keserasian sangatlah penting untuk menjadi petunjuk agar sistem dapat berjalan dan dijalankan sesuai tujuan dan nantinya dapat dinilai apakah tujuan tersebut tercapai atau tidaknya. Untuk memelihara keserasian banyak norma-norma yang harus dipatuhioleh para subjek dan objek. Norma-norma tersebut dapat berupa peraturan (tertulis atau tidak), ketentuan-ketentuan teknis, ataupun ketentuan-ketentuan administratif.

Sebuah sistem sesederhana apapun harus mengandung kompleksitas tertentu. Bukan hanya sekedar himpunan subjek saja, objek saja, norma-normanya saja, dan bukan pula sekedar kumpulan lembaga/badan/organisasi saja. Sebuah sistem adalah jalinan semua itu, mencakup subjek, objek dan perangkat kelembagaan yang membentuknya.
Sebuah sistem selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem. Dan sebaliknya, sebuah sistem merupakan bagian dari sebuah suprasistem. Sebuah sistem tidak bisa berdiri sendiri, pasti terkait dengan sistem lain karena adanya kesamaan. Baik dalam sisi subjek objek pembentuknya, lembaga atau wadah yang diikutinya ataupun kesamaan sistem yang berlaku.

Kesadaran sebuah sistem-sistem dapat berkaitan itu perlu karena menghindari perangkap kepicikan. Dan kesadaran tersebut dapat memberikan wawasan luas. Dan sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Dia terkait dengan sistem-sietem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial masyarakat. Perekonomian sebuah negeri dapat berjalan dipengaruhi oleh politik kekuasaan di negara yang diterapkan dan juga bagaimana budaya masyarakat membentuk bangsa tersebut.

SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antra manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sistem ekonomi terdiri atas manusia sebagai subjek dan barang-barang ekonomi sebagai objek serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan, perilaku dan etika masyarakat, sebagaimana mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan kebutuhan.

Sistem ekonomi tidak berdiri sendiri, ia berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat. Sistem ekonomi salah satu unsur dalam suprasistem kehidupan masyarakat. Ia merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara. Dan bukanlah hal yang mengherankan apabila dalam sistem ekonomi terjadi suatu benturan, konflik atau bahkan tentangan. Pelaksanaan sistem ekonomi akan menjadi mulus jika hanya dengan adanya dukungan dari kelembagaan masyarakat.
Sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem-sistem soasial lain yang berlangsung di masyarakat. Kecenderungan umum bahwa sistem ekonomi di sebuah negara “bergandeng tangan” dengan sistem politik di negara yang bersangkutan, ideologi ekonomi yang berjalan sering disamakan dengan ideologi politik.

Negara-negara yang berideologi politik liberalisme dengan rejim pemerintahan yang demokratis, pada umumnya menganut ideologi ekonomi kapitalisme dengan pengelolaan ekonomi yang berlandaskan pada mekanisme pasar, penyelenggaraan negaranya biasanya bersifat egaliter dan struktur birokrasinya desentralistis. Negara-negara yang beideologi politik komunisme dengan rejim pemerintahan yang otoriter, ideologi ekonominya cenderung sosialisme dengan pengelolaan ekonomi berdasarkan perncanaan terpusat, penyelenggaraan negaranya biasanya bersifat etatis dan struktur birokrasinya sentralistis.
Dalam konteks ekonomi dan politik, sebutan bagi nama sistemnya biasanya sama dengan cap ideologinya. Dengan demikian, istilah liberalisme dan komunisme bukan saja cap bagi ideologi politik, tapi juga nama untuk sistem politiknya. Sama seperti kapitalisme dan sosialisme, ia bukan sekedar cap bagi ideologi ekonomi, melainkan sekaligus juga sebutan terhadap sistem ekonominya.

Sistem ekonomi di suatu negara dikatakan bersifat khas, sehingga bisa dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku di negara lain, berdasarkan beberapa sudut pandang seperti :
1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Keleluasaan masyarakat untik saling berkompetisi satu sama lain dan untuk
menerima imbalan atas prestasi kerjanya
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan
merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya

KAPITALISME DAN SOSIALISME
Didunia ini pernah dikenal 2 macam sistem ekonomi yang ekstrem, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis, dan keduanya sangat jauh berbeda dalam 3 sudut pandang yang disebutkan diatas.
Sistem ekonomi kapitalis mengakui kepemilikan individual atas sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mengejar keuntungan, sangat dihargai. Tidak terdapat kekangan bagi perorangan dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya karena setiap orang menerima imbalain berdasarkan prestasi kerjanya. Campur tangan pemerintah atau negara sangat minim
Sistem ekonomi sosialis adalah sebaliknya. Sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik negara. Sistem lebih menekan kan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian. Imbalan yang diterima perorangan berdasarkan kebutuhan. Setiap orang menerima imbalan yang sama. campur tangan pemerintah pun sangat tinggi dan pemerintah yang menentukan dan merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi.

PERSAINGAN TERKENDALI
Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistik. Dan tak pula cukup argumentasi untuk mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. 
Iklim persaingan berekonomi dan kompetisi bebisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang bebas lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali. Dalam sistem ekonomi kapitalis, persaingan besifat bebas tanpa ada kendali pemerintah. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis, perencanaan terpusat, sehingga persaingan raktis terkendali atau bahkan tidak sama sekali. Indonesia tidak demikian. Persaingan tetap ada, akan tetapi dalam beberapa hal terkendali. 
Ditinjau dari sisi pengelolaan ekonomi, Indonesia tidak sepenuhnya menyandarkan perkonomian pada mekanisme pasar. Ketidak-kapitalis-an dan ketidak-sosialis-an sistem ekonomi Indonesia terlihat pula dalam perilaku, norma dan etika yang berlangsung atau berlaku di masyarakat. Rasionalitas masyarakat Indonesia dalam berekonomi adalah terciptanya optimalitas, bukan maksimalitas.walaupun individualisme orang Indonesia dalam perilaku sehari-hari tampak nyata, dan diduga akhir-akhir ini semakin tebal, namun rasa kesetiakawanan dan kebersamaan tak pernah memudar.

KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME 
Untuk melihat sebrapa tebal kadar “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang bisa melihatnya dari 2 pendekatan yaitu pendekatan faktual-struktural (menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian) dan pendekatan sejarah (menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu).
Pengukuran dengan pendekatan faktual-struktural dapat digunakan Kesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y=C+I+G(X-M). Pengukuran kadar pemerintah dengan pendekatan faktual-struktural dapat juga dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah secra sektoral.
Dengan pendekatan sejarah dapat dipelajari, betapa bangsa atau masyarakat kita tidak pernah dapat menerima pengelolaan makroekonomi yang terlalu berat ke kapitalisme ataupin sangat bias ke sosialisme. Perekonomian baru berjalan mantap (perkembangannya signifikan) setelah semenjak orde baru perekonomian dikelola secara tarik ulur diantara kapitalisme dan sosialime
Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali agaknya menjadi sistem perekonomian yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia. Walaupun demikian, akhir-akhir ini kita dapat menyaksikan dan merasakan betapa perekonomian Indonesia semakin bersifat liberal dan kapitalistik.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar